Postingan

teman-teman ku yang baik,  ini adalah goresan pertama sejak kita dipisahkan  dengan satu memory yang mempersatukan kita,  kepergian sosok orang yang telah menjadi tokoh di hidup kita  kurang lebih selama tiga tahun di masa muda kita.  kali, banyak sudah yang ingin melupakannya  sejak pertama kali melangkahkan kaki keluar dari pintu gerbang asrama,  tetapi mungkin ada yang masih mengingat hal-hal baik yang tersisa dari memory itu.  teman-teman ku yang baik, kini kurasa sudah lah lalu waktu terlalu lama sejak kita tak bersua lagi  dan bersama dalam riang persahabatan dan persaudaraan di antara kita  kuharap waktu tidak akan meninggalkan kita  dalam keterlanjuran dan penyesalan yang tak terulang  akan kesempatan-kesempatan yang terlewatkan  marilah kita usaha jalin kembali selangkah-selangkah kembali menemukan kita,  bukan kita yang dulu  tapi kita yang sudah berkembang  tapi tetap dengan rasa dan kasih yang sama  ku merindu..  --akhir tahun 2023--

Rencana Pagelaran Gondang Batak 2008 di Tobasa

Gambar
Tiket Pagelaran Revitalisasi Musik Tradisi: TOBA Dalam satu waktu, TB Silalahi Center, memperoleh kesempatan untuk menjadi tuan rumah suatu acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemkab Tobasa. Tuan rumah dalam artian sebagai penyedia tempat. Event tersebut berupa seminar tentang budaya Batak. Dan salah satu narasumber yang diundang adalah beberapa orang yang peduli dengan musik Batak khususnya gondang Batak. Dalam kesempatan tersebut pula, kami berkenalan dengan para beliau ini. Singkat cerita ternyata kerinduan kita sama, keinginan untuk melestarikan budaya Batak. Dan dari perbincangan yang alot kami menemukan satu kesempatan untuk dapat secara bersama-sama mewujudkan impian tersebut. Kebetulan saat itu "para beliau" ini sedang terlibat dalam satu program revitalisasi godang Batak yang didanai oleh Ford Foundation Jakarta. Program ini telah dilaksanakan selama satu tahun belakangan ini. Dan sebagai end product dari program tersebut, akan diadakan suatu pagelaran g

untuk apa...?

[Re-Post Older Archive] sebenarnya apakah memang bener kalo nge-blog di free web blog itu 'ga berguna? Pendapat seperti itu menurutku kurang bener, apalagi jika melihat seperti saat ini, sebagian besar malah justru hal-hal positif bermunculan melalui blog blog yang kreatif. saya juga berpendapat bahwa dengan menulis di blog banyak hal yang bisa didapatkan. selain kemampuan menulisnya berkembang, mungkin juga akan dapat teman atau komunitas baru, atau malah justru bisa mengembangkan bisnis...hanya saja memang ga semuanya bisa seperti kita inginkan karena selain kapasitasnya terbatas, pengelola servernya kan bukan user jadi keamanan datanya memang belum tentu bisa terjamin. melalui blog ini saya ingin sekali berbagi dengan teman dan rekan di luar sana. berbagi tentang pengalaman, pengetahuan dan juga tentang opini dan ide kreatifitas yang pernah dan akan saya alami. satu hal yang saya harapkan adalah semoga blog ini bisa berguna untuk kita semua. First Published: 28.07.2008

membosankan...

[Re-Post Older Archive] males, kalo udah banyak kerjaan tapi ga ada yang bisa selesai karena harus nunggu orang-orang dulu..di tengah kesibukan mempersiapkan ikut pameran di Toba Lake Festival alias pesta Danau Toba..badan serasa mau patah..serasa mau demam juga ni. Tapi aku ga mau menyerah.. blog udah diupload berhari-hari yang lalu tapi selalu ga ada kesempatan untuk nulis, jadi sayang juga nih blog..Selalu banyak alasan mengapa blognya ga diisi terus. sebenernya dah mau pulang aja nih..tapi tetap maksain diri buat stay di kantor..motto 18h/day workout!!! Katanya sih biar jadi orang sukses. jadi sebelum hari menjadi gelap, kaga boleh pulang. First published: 17.07.2008

Senyum Ayah sedang Sakit

( Re-Post ) ” ..akhir-akhir ini sering kepikiran kepada Ayah, jauh sudah jarak memisahkan, tak mungkin sekejap bisa bertemu…” (terinspirasi oleh rindu kepada Ayah…sedang mencari sesuatu untuk dihadiahkan di masa pensiun Ayah)   Cerpen Yusrizal KW Dimuat di Media Indonesia 09/21/2003  SEJAK pensiun jadi guru, ayah banyak berdiam diri. Ia tak pernah lagi tersenyum. Kadang aku berpikir nakal, jangan-jangan senyum ayah waktu masa pensiunnya tiba, tertinggal di dalam kelas. Kemudian murid-murid ayah menendang-nendangnya, atau piket pagi menyapunya dan membakar bersama sampah-sampah. “Apakah ayah sakit, atau ada yang tidak enak di rumah ini,” kudengar suatu hari ibu bertanya karena merasa tak enak melihat sikap ayah akhir-akhir ini tidak tersenyum. Ayah cuma menggeleng, lalu berkata, “Ada saatnya untuk tidak tersenyum….” Mungkin, sebagaimana kata ayah kepada ibu, inilah saatnya untuk tidak tersenyum. Padahal, oleh murid-muridnya, teman sesama guru, ayah dikenal guru paling murah senyum. Tapi

Do a little help today....

[Re-Post] Two mothers are passengers of a public transportation. They get in before me. I stop the car and want to go home. Hope there's still another chair for me inside. Silently everybody look each other, no one move and i'm confused. It seems that there is no chance for me, but the driver shout to the mothers to share me space. Finally I'm in. Just another simple city story. But it gives me time to re-think what have I done these time. Do I still have sensitivity for others? Do I still care for everyone, even I just know nothing 'bout them? It'll cost us zero to spend a smile or nice simple chat with other. Even though we think it is easy, that's the most hardest part to do. So I say to my self... never feel bad for a long time...because there so much more affictions beside you, maybe now 'they' are sitting next to you. So what will be better? Make amend and spray a lilttle love everywhere..Let's make earth be better place (after Jacko) :) First

Orang Batak Tidak Berjiwa Seni (?)

[Re-Post] “Orang Batak tidak berjiwa seni….”, “Orang yang berjiwa seni itu pasti berkepribadian halus” dan “karena orang Batak memiliki temperamen yang kasar maka orang Batak tidak berjiwa seni” Itulah pernyataan yang saya dengar dari seorang orang Batak, yang mengabdi di tanah Batak dan menjadi salah satu pejabat nomor satu di Tapanuli. Hmmmm…..sesaat emosi mendengarnya, namun saya berpikir dan bertanya-tanya dalam hati, benarkah orang Batak tidak berjiwa seni? Saya jadi ingin tahu seperti apa wujud orang yang berjiwa seni itu. Mungkin untuk itu kita juga harus tahu seni itu apa maksudnya, jiwa itu apa maksudnya, dan orang yang berjiwa seni itu definisinya apa? Yang sangat saya sayangkan adalah mengapa pernyataan tersebut justru datang dari salah satu orang Batak sendiri. Ini menggambarkan bahwa semakin minimnya pengenalan akan budaya sendiri yang berdampak pada rendahnya apresiasi terhadap keunikan budaya itu sendiri. Sehingga benarlah yang dinyatakan oleh seorang penulis buku….. Nam