Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

Sibiru yang sesak-membuatku sesak juga

09/09/2009 19:16:04 Sibiru-tiga sore hari ini sesak sekali. Penuh. Dan sebenarnya sudah tidak mau ikutan tadinya, tetapi sudah pukul setengah enam sore, takut tidak ada sibiru lagi. Rata-rata penumpangnya buang pandang. Seolah capek, ngantuk dan tidak mau peduli, sebagian seperti tidur atau pura-pura ngantuk, saat aku masuk kantong sibiru. Pinggangku sudah sakit, ditekuk gara-gara sempit. Harus rela bayar tarif yang sama, walau harus duduk setengah pantet, hush her... Wanita di sampingku sama sekali seperti tidak mau mengerti, sudah makan setengah jatah kursiku, eh.. waktu jalan menurun malah tetap bersandar padaku, apa jadinya, gajah begini. Udah kantong belakang sibiru penuh, pak sopir seenaknya saja naikin penumpang, kali ini seorang mbak-mbak. Tadinya si mas ini duduk dekat pintu, tapi karena si mbak ini berkeras mau ikut, mas-nya jadi nge-gantung. Hmmmm mbak....? Apa nda kasihan ya?Coba aja kamu laki-laki, mari sama-sama ngatung di luar nih...dalam pikiran si-mas. Sibiru kecil uda

"Ngangkot'

Semalaman berpikir keras, bagimana memulai untuk menuliskan pengalaman ini. Banyak hal yang bisa diangkat. Tetapi tetap saja bingung harus mulai dari mana. Terinspirasi oleh kejadian-kejadian yang dialami selama bergelut dengan angkot-angkot. Karena kebenaran sehari-hari saya harus turun naik angkot untuk mencapai tempat kerja saya. Waduh mana ongkosnya suka mahal dari biasanya, ditambah lagi rutinitas meniki angkot dengan jurusan yang sama membuat rasa bosan kadang menyerang. Ini kisah dimulai dari keinginan membunuh rasa bosan yang sangat menggangu. 08/09/2009 21:29:21 Seorang adik kecil berusia kurang lebih 5-7 tahun bersama dengan seorang pemuda yang wajahnya mirip dengan salah seorang teman-ku waktu SMU, kutemui di dalam sibiru-satu sore ini. Hal pertama yang tersirat dalam pikiranku adalah, wah..jangan-jangan nih orang pedofil. Seram membayangkan kalau hal itu adalah benar-benar terjadi. Kemeja kotak-kotak merah dengan rok lipit serta sepatu tertutup adalah seragam sang ad