Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

pilihan-mu seperti senyum atau tawaku

22 Januari 2010 Dalam beberapa hari terakhir, si biru tergantikan oleh si "merah". Sejak si biru sudah semakin belagu karena menaikkan tarif ongkos 500 rupiah secara sepihak, rasanya malas untuk menumpang pulang bersama dia. Memang daya tarik si merah ini jauh lebih banyak, karena dia juga menawarkan seorang teman selama perjalanan. Maklumlah selama ini di dalam gelembung si biru, yang bisa kulakukan hanya memandangi jalan, sesekali melirik penumpang lain yang memandang sesama penumpang dengan wajah curiga. Hmm.. mengapa mereka seolah-olah selalu menghakimi orang lain ya? Sore ini, kembali aku menumpang si biru. Penuh, pikirku, saat si biru melintasiku. Ya memang mang supir juga sudah mengangkat tangannya menandakan sudah tidak ada lagi sisi ruang si biru untuk tempat meletakkan pantat ini. Kurelakan si biru melaju melewatiku. Tapi alangkah masgyul hatiku, 30 meter setelahnya, si biru berhenti memuntahkan seorang penumpang "tak tahu diri, egois dan tidak tenggang rasa&qu