Hidup dengan keikhlasan hati

Siang ini saat saya sedang dalam perjalanan mengunjungi salah satu rekan di kota kecil ini, saya melihat beberapa orang yang berjalan di jalan dengan pakaian seadanya, ada yang mendorong gerobak, ada yang mengendarai becak motor, ada yang membawa karung goni, ada yang sambil menggendong anak membawa keranjang besar. Hati saya tersentuh. Mungkin pemandangan ini sudah biasa kita lihat, apalagi kalau di kota besar pasti lebih banyak lagi.

Namun satu hal yang tiba-tiba saya sadari dan membayangkan bagaimana bila salah satu anggota keluarga saya menjadi seperti itu, bahkan bila keluarga dekat saya yang mengalaminya. Mungkin untuk saat ini saya bisa menghidupi diri sendiri dan juga membantu keluarga saya sedikit demi sedikit. Sedangkan mereka berjuang hanya agar bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari. Miris hatiku mengingatnya.

So What….? Yah bagaimana bisa tetap hidup dalam keadaanku yang sekarang dengan tidak merasa tertekan melihat penderitaan mereka? Satu jawaban yang kudapatkan adalah menjalani hidup dengan keikhlasan hati. Lho kok…. Jika kita bekerja kita mendapatkan imbalan atas apa yang kita kerjakan. Dan kita bisa menikmati kenikmatan hidup dengan hasil jerih payah kita, lalu jika orang lain hidup dalam kesusahan mereka tidaklah sepenuhnya kesalahan mereka yang kurang kreatif dalam hidup, melainkan mereka tidak memiliki kesempatan yang sama seperti orang lain.

Ketika suatu saat keadaan mungkin berbalik…. dengan pasti dan tabah kita dapat menjalaninya dengan rela, karena kita ikhlas menjalani apapun yang kita jalani dalam hidup sebagai pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Komentar

  1. ::: iyah,,,, kadang kepekaan seperti itu meski klise dan tidak familiar di batin kita, tapi kita harus membiasakan itu,,,, agar kita lebih punya kepekaan tinggi terhadap sekitar kita...
    T___T aku ingin belajar untuk lebih bisa merasakan ,,, T_T

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merih??

Sibiru yang sesak-membuatku sesak juga